Satu tahun pelajaran telah berlalu dan besok (11/07/11) akan dibuka lagi lembaran baru untuk tahun pelajaran 2011/2012. Secara pribadi, Pak Guru ingin menjadikan lembaran baru ini sebagai awal untuk perubahan. Merubah segala hal yang Pak Guru anggap berantakan di tahun pelajaran sebelumnya.
Entahlah, setiap tahun ajaran baru semangat itu selalu ada. Selalu ingin berubah tetapi kesalahan yang sama selalu terulang. Sudah 5 tahun pelajaran Pak Guru lalui namun tidak ada perubahan berarti yang terwujud. Semuanya masih saja acak-acakan, mulai dari perangkat pembelajaran yang tidak pernah tuntas, korupsi waktu yang tidak bisa ditinggalkan, dan kualitas sebagai seorang guru yang masih jauh dari harapan.
Dengan keadaan Pak Guru beberapa tahun terakhir, mungkin belum pantas panggilan "Pak Guru" itu melekat. Karakter seorang "guru" belumlah melekat yang bisa dibanggakan sebagai sebuah identitas. TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) yang diemban sebagai abdi negara dan abdi masyarakat belum sepenuhnya mampu dilaksanakan.
Saya kadang teringat dengan kata-kata pengantar kepala sekolah SMP Negeri 5 Parepare setiap kali mengawali rapat, "kita harus sadar dengan TUPOKSI masing-masing, berusaha mencintai profesi,...". Mungkin masalah terbesar yang saya hadapi adalah karena kecintaan terhadap profesi guru belum sampai pada tingkatan "cinta sejati" sehingga sangat mudah terombang ambing.
Mungkin butuh konselor untuk memperbaiki semua masalah yang saya hadapi, belajar mencintai profesi sebagai seorang guru. Saya tidak munafik, mungkin sayalah guru terburuk di negeri ini. Guru dengan tingkat kemalasan tertinggi, guru dengan kemampuan interaksi kelas yang paling rendah, guru dengan kemampuan transfer ilmu paling buruk, guru yang mendidik dirinya saja tidak mampu apalagi mendidik peserta didik. Namun setidaknya aku masih punya semangat, bahwa sebagai seorang guru semestinya harus menjadi guru yang sebenarnya. Guru yang mampu mentransfer ilmu dengan baik dan mendidik anak bangsa agar bermoral dan menjadi harapan masa depan.
Aku masih punya semangat. Semoga sebelum pensiun, apakah pensiun dini karena ajal menjemput sebelum usia pensiun, atau Tuhan bermurah hati memberi umur panjang sampai usia pensiun, saya bisa menjadi guru. Guru yang sebenarnya, Amin.
Selamat datang tahun pelajaran 2011/2012, selamat jalan untuk siswaku yang telah berhasil menyelesaikan studi di SMP Negeri 5 Parepare dan selamat datang untuk para siswa baru, kalian akan bertemu, berinteraksi dengan "Pak Guru" yang satu ini. Senang atau tidak, kita akan bersama. Apakah akan hadir cinta di atara kita? Semoga saja, karena itu modal awal untuk interaksi pembelajaran yang lebih baik.
Entahlah, setiap tahun ajaran baru semangat itu selalu ada. Selalu ingin berubah tetapi kesalahan yang sama selalu terulang. Sudah 5 tahun pelajaran Pak Guru lalui namun tidak ada perubahan berarti yang terwujud. Semuanya masih saja acak-acakan, mulai dari perangkat pembelajaran yang tidak pernah tuntas, korupsi waktu yang tidak bisa ditinggalkan, dan kualitas sebagai seorang guru yang masih jauh dari harapan.
Dengan keadaan Pak Guru beberapa tahun terakhir, mungkin belum pantas panggilan "Pak Guru" itu melekat. Karakter seorang "guru" belumlah melekat yang bisa dibanggakan sebagai sebuah identitas. TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) yang diemban sebagai abdi negara dan abdi masyarakat belum sepenuhnya mampu dilaksanakan.
Saya kadang teringat dengan kata-kata pengantar kepala sekolah SMP Negeri 5 Parepare setiap kali mengawali rapat, "kita harus sadar dengan TUPOKSI masing-masing, berusaha mencintai profesi,...". Mungkin masalah terbesar yang saya hadapi adalah karena kecintaan terhadap profesi guru belum sampai pada tingkatan "cinta sejati" sehingga sangat mudah terombang ambing.
Mungkin butuh konselor untuk memperbaiki semua masalah yang saya hadapi, belajar mencintai profesi sebagai seorang guru. Saya tidak munafik, mungkin sayalah guru terburuk di negeri ini. Guru dengan tingkat kemalasan tertinggi, guru dengan kemampuan interaksi kelas yang paling rendah, guru dengan kemampuan transfer ilmu paling buruk, guru yang mendidik dirinya saja tidak mampu apalagi mendidik peserta didik. Namun setidaknya aku masih punya semangat, bahwa sebagai seorang guru semestinya harus menjadi guru yang sebenarnya. Guru yang mampu mentransfer ilmu dengan baik dan mendidik anak bangsa agar bermoral dan menjadi harapan masa depan.
Aku masih punya semangat. Semoga sebelum pensiun, apakah pensiun dini karena ajal menjemput sebelum usia pensiun, atau Tuhan bermurah hati memberi umur panjang sampai usia pensiun, saya bisa menjadi guru. Guru yang sebenarnya, Amin.
Selamat datang tahun pelajaran 2011/2012, selamat jalan untuk siswaku yang telah berhasil menyelesaikan studi di SMP Negeri 5 Parepare dan selamat datang untuk para siswa baru, kalian akan bertemu, berinteraksi dengan "Pak Guru" yang satu ini. Senang atau tidak, kita akan bersama. Apakah akan hadir cinta di atara kita? Semoga saja, karena itu modal awal untuk interaksi pembelajaran yang lebih baik.
1 komentar:
Lama tidak di sini, untung ada yang memberitahu kalau kotak komentar bermasalah
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.